rumah&kita

seputar rumah, lingkungan,tips

Minggu, 14 Desember 2008

MEREDAM PANAS

Ada beberapa kondisi yg menyebabkan orang kegerahan (merasa kepanasan) dalam rumah. Kita bisa mengakalinya, baik itu rumah tinggal rumah itu dalam proses jual rumah / rumah dijual

1) Terkena sinar matahari secara langsung (tanpa pelindung atap) apalagi pada saat terik tanpa protektif awan dan mendung, yakni pada jam-jam sibuk radiasi panas (13.00-15.00)


2) Rumah yg tidak memiliki sirkulasi udara yg baik, yakni lubang ventilasi yg minim, jendela banyak bermaterial kaca tapi jarang dibuka dan sering menerima panas matahari scr langsung. Hingga menimbulkan “efek rumah kaca” atau dlm fisika disebut “efek black-hole”, yakni radiasi (kalor) bisa masuk tapi kalor tidak mampu lagi dibuang keluar sehingga mengendap dalam rumah dan membuat perubahan suhu meningkat disana.

3) Desain lapisan pelindung panas (atap) langsung bersisian/berhadapan dg kulit tubuh manusia. Sebaiknya rumah memiliki “rongga antara” atau “rongga peredam panas” (yakni antara atap (genteng) dan papan plafon,

Panas dlm rumah tinggalatau rumah lainnya sering terjadi ketika ruang pada plafond tidak memiliki lubang keluar-masuk udara yg diharapkan mampu membuang uap kalor yg masuk agar tidak mengendap di sana, sehingga rumah tidak merasakan kelembaban udara luar rumah yg panas luar biasa secara langsung. Atau tidak menciptakan “efek black-hole” baru.

Jangan sampai tidak ada lubang ventilasi utk membuang kalor (panas) dlm ruangan itu scr teratur dan cepat (seketika). Banyak rumah berplafon tinggi, kadang bidang plafonnya sejajar dg bidang atap (genteng), lalu main tutup saja , tidak disisakan lubang utk pembuangan panas sehingga menimbulkan “efek rumah kaca”, ruang panas yg tercipta tsb mirip selimut panas yg memanaskan ruangan didalamnya, spt cara kerja AC (AIR CONDITIONER), namun fungsinya kebalikan, kalo AC bukan memanaskan, tapi mendinginkan suhu yg diprotektifnya.
Walaupun di sisi dinding telah byk dibuang rongga, entah itu berupa jendela/pintu (telah dibuka daunnya), lubang ventilasi diperbanyak, namun suhu tidak menurun jg scr “signifikan”, masih terasa panas saja.

Udara panas dlm ruangan antara plafon dan atap yg tdk mampu keluar tsb, dan menyimpan suhu panas yg semakin meningkat (terutama pd jam sibuk radiasi tadi), bisa kita disebut pula dg istilah: “hidden hot air” (H2O) yakni rongga panas yg jarang terduga. Itulah kenapa, telah merubah desain apapun pada dinding rumah dg membuat banyak ventilasi atau jendela, tapi panas tak kunjung menurun scr signifikan .

ya, ditambah lagi pendekatan desain peredam panas yg kurang mengena pada bangunannya. maka makin panas saja